hanya untukmu_bayu saputra
Download lagunya gaes siapa tahu kalian suka, cuma iseng-iseng buat karya
Semoga suka teman
Jumat, 23 Oktober 2015
Selasa, 13 Oktober 2015
Pekembangan computer based information system (CBSI)
(CBIS)
A. PENGERTIAN Computer Based Information System (CBIS)
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut.
Data
Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kitahadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
Sistem
Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut.
Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Berbasis Komputer
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer
1. Sistem Informasi Akuntansi
2. Sistem Informasi Manajemen
3. Sistem Pendukung Keputusan
4. Automasi Kantor (Virtual Office)
5. Sistem Pakar
Berikut penjelasan sub-sistem dari Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer
1. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
SIA adalah sistem informasi yang melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan, yaitu sebagai pengolah data perusahaan, Perusahaan tidak dapat memilih untuk menggunakan SIA atau tidak, sistem ini merupakan keharusan. Semua perusahaan pada dasarnya melaksanakan prosedur-prosedur yang sama. SIA lebih berorientasi pada data dibanding pada informasi, walaupun ada beberapa informasi yang dihasilkan. SIA menyediakan database bagi sisten informasi lain.
SIA adalah satu-satunya sistem informasi yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan, meyediakan informasi untuk seluruh lingkungan kecuali pesaing.
Tugas utama sistem informasi ini adalah:
• Pengumpulan data
• Manipulasi data
• Penyimpanan data
• Menyediakan dokumen
Peran SIA Dalam CBIS
• SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar.
• SIA menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam pemecahan masalah.
2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Adalah suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas formal perusahaan atau subunit dibawahnya,
Sumber daya SIM
Sumber daya SIM
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem perusahaan tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia didalam laporan periodik, laporan khusus, dan hasil simulasi matematika, output informasi tersebut digunakan manajer saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan masalah.
Semua informasi tersebut memiliki karakteristik yang sama untuk bidang area fungsional (marketing, manufaktur, sdm, dan keuangan), level manajemen (operational, manajerial, dan strategis), dan user (manajer atau non manajer) SIM informasi memperoleh data dari database, dimana database tersebut berisi data dan informasi dari SIA dan dari lingkungan.
Semua informasi tersebut memiliki karakteristik yang sama untuk bidang area fungsional (marketing, manufaktur, sdm, dan keuangan), level manajemen (operational, manajerial, dan strategis), dan user (manajer atau non manajer) SIM informasi memperoleh data dari database, dimana database tersebut berisi data dan informasi dari SIA dan dari lingkungan.
Suatu SIM bisa juga merupakan suatu sistem informasi antar organisasi (IOS) jika SIM terkoneksi dengan SIM pada perusahaan lain misalnya dengan Suplier.
SIM dan SIA
SIM menggunakan data yang disediakan SIA dalam database, dan informasi lain yang berasal dari lingkungan. Isi dari database tersebut digunakan oleh software untuk membuat laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika untuk mensimulasikan aspek operasi perusahan, Berbeda dengan SIA, SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi bagi lingkungan.
SIM & EntIS
SIM akan terbentuk secara utuh jika semua sistem informasi organisasi telah terbentuk dan terkoneksi satu sama lain. Data dan informasi disimpan dalam satu database yang sama dan dapat dipergunakan pada area fungsional yang lain. SIM merupakan dasar terbentuknya sistem informasi yang lebih canggih dan kompleks yang baru berkembang dalam beberapa tahun terakhir, yaitu Sistem Informasi Perusahaan dikenal juga dengan nama Enterprise Information System (EntIS)
Software Pembuat Laporan
Software pembuat laporan adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus. Dari bentuknya laporan periodik dan laporan khusus mungkin terlihat sama. Perbedaan terdapat dari timeliness dan time horizon.Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal tertentu, SIM periode awal terbatas pada penyediaan laporan periodik saja, tetapi hal ini menjadi sukar diterima ketika SIM telah menerapkan HRIS dan EIS.
Laporan khusus disediakan jika terjadi sesuatu yang luar biasa, sepertl laporan kecelakaan di manufaktur, atau laporan tertentu yang diperoleh dari query database. Laporan khusus biasanya mengambarkan sesuatu yang sedang terjadi atau baru saja terjadi, berbeda dengan laporan periodik yang lebih berorientasi pada masa lalu atau apa yang telah terjadi.Laporan bisa juga merupakan gabungan dari laporan periodik dan laporan khusus, misalnya untuk membandingkan pendapatan pada saat ini dengan laporan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan seperti ini disebut dengan Management by exception.
3. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (Decision Support System)
Dalam upaya memecahkan masalah seorang problem solver akan banyak membuat keputusan. Keputusan harus diambil untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan peluang.
Keputusan terbagi menjadi:
– Keputusan terprogram, bersifat berulang dan rutin.
– Keputusan tak terprogram, bersifat baru dan tidak terstruktur, tidak ada metode pasti untuk menanganinya karena belum pernah terjadi sebelumnya.
Manajer melakukan empat tahap pengambilan keputusan, yaitu:
– Kegiatan Intelejen, mengamati lingkungan untukmencari kondisi yang perlu diperbaiki.
– Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
– Kegiatan Memilih, memilih salah satu rangkaian tindakan diantara alternatif.
– Kegiatan Review, menilai pilihan-pilihan yang lalu.
4. SISTEM PAKAR (ES)
Sistem pakar (Expert System) adalah sebuah sistem informasi yang memiliki intelegensia buatan (Artificial Intelegent) yang menyerupai intelegensia manusia. Sistem pakar mirip dengan DSS yaitu bertujuan menyediakan dukungan pemecahan masalah tingkat tinggi untuk pemakai. Perbedaan ES dan DSS adalah kemampuan ES untuk menjelaskan alur penalarannya dalam mencapai suatu pemecahan tertentu. Sangat sering terjadi penjelasan cara pemecahan masalah ternyata lebih berharga dari pemecahannya itu sendiri.
Karakteristik Sistem Pakar
• Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
• Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
• Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
• Memecahkan masalah dengan penalaran.
• Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.
Bagian Sistem Pakar
User Interface, adalah bagian yang memungkinkan manajer mamasukan instruksi dan informasi kedalam dan menerima informasi dari sistem pakar.
Contoh Sistem Pakar
• XSEL, Sistem pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan kebutuhannya.
• MYCIN, Sistem pakar yang dikembangkan di Stanford University tahun 19870-an dengan tujuan membantu petugas medis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri.
• PROSPECTOR, Sistem yang diciptakan Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seorang ahli geologi.
5. AUTOMASI KANTOR (OA)
Automasi kantor kini disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang –orang didalam maupun diluar perusahaan. Pengguna OA dibagi menjadi empat kategori yaitu:
• Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan.
• Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
• Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (Manajer & Profesional) untuk melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
• Pegawai Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengioperasikan mesin fotokopi, menyususn dokumen, menyimpan dokumen, dan mengirim surat.
Tujuan OA
• Menghindari Biaya, komputer tidak dapat menggantikan pegawai saat ini, tetapi setidaknya menunda penambahan poegawai yang diperlukan untuk menangani penambahan beban kerja,
• Pemecahan Masalah kelompok, memberikan kontribusi untuk komunikasi antar manajer.
• Pelengkap, OA tidak dapat menggantikan komunikasi interpersonal tradisional seperti tatap muka, percakapan telepon, tulisan memo, dan sejenisnya, tetapi OA bersifat melengkapi sehingga jika dikombinasikan dengan media tradisional akan memberikan sinergi.
Aplikasi OA
• Word Processing
• E-Mail
• Voice Mail
• Electronic Calendaring
• Audio Conferencing
• Video Conferencing
• Computer Conferencing
• Facsimile
• Videotex
• Imaging
• Desktop Publishing
B. UNSUR-UNSUR SIM BERBASIS KOMPUTER
Secara garis besar SIM berbasis komputer mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Manusia
Setiap SIM yang berbasis komputer harus memperhatikan unsure manusia supaya Sistem yang diciptakan bermanfaat. Hendaknya diingat bahwa manusia merupakan penentu keberhasilan suatu SIM dan hanya manusia yang akan memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh SIM. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Jadi dapat dikatakan manusia adalah para staff komputer professional dan para pemakai (komputer used).
2. Perangkat keras (hardware)
Istilah perangkat keras menunjuk kepada perkakas mesin. Perangkat keras tersebut terdiri dari Central Processing Unit (CPU), perkakas pendukung (output devices), perkakas penyimpan (memori), dan perkakas komunikasi.
3. Perangkat lunak (software)
Istilah perangkat lunak merujuk kepada program-program komputer beserta petunjuk-petunjuk (manual) pendukungnya. Program komputer adalah instruksi-instruksi yang dibaca oleh mesin yang memerintahkan bagian-bagian dari perangkat keras SIM berbasis komputer untuk berfungsi sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat dari data yang tersedia.
4. Data
Data dalah fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang bermanfaat. Data tersebut yang akan dipilah, dimodifikasi, atau diperbaharui oleh program-program supaya menjadi informasi.
5. Prosedur
Prosedur adalah peraturan-peraturan yang menentukan operasi Sistem komputer. Misalnya setiap akses operator komputer kepada pengelola induk harus dilaporkan waktu dan otoritasnya
C. PELAKSANAAN SIM BERBASIS KOMPUTER
Secara teknis pelaksanaan SIM Berbasis Komputer meliputi empat tahapan yaitu:
1. Input. Perkakas input berfungsi menyediakan data mentah ke komputer sistem.
2. Pengolahan. Data yang telah diinput kemudian diolah tau diproses oleh CPU sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan oleh perangkat lunaknya.
3. Penyimpanan. Pada saat komputer menjalankan fungsinya, ia mengalirkan dan menyimpan data dalam ruang elektronik yang disebut memori.
4. Output. Setelah informasi diperoleh, informasi tersebut diberikan kepada perangkat output.
D. Kontribusi CBIS
Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah :
Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah :
– penghematan waktu (time saving)
– penghematan biaya (cost saving)
– peningkatan efektivitas (effectiveness)
– pengembangan teknologi (technology development)
– pengembangan personel akuntansi (accounting staff development).
Dengan berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan tersebut, diharapkan setiap perusahaan dapat bertahan dalam arena kompetisi yang semakin ketat.
E. EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Usaha penerapan komputer dalam bidang bisnis terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tahapan perkembangan tersebut yaitu:
1. Fokus awal pada Data (electronic data processing – EDP)
Didukung dengan munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines, dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan sistem informasi akuntasi (SIA).
2. Fokus baru pada Informasi (management information sistem – MIS)
Seiring denga diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen.
3. Fokus Revisi pada Pengambilan Keputusan (Decision support sistem – DSS)
Merupakan hal yang berbeda dengan konsep SIM. DSS adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan serta diambil keputusannya oleh manajer.
4. Fokus sekarang pada Komunikasi (office automation – AO)
OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya dalam menggunakan semua aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office).
5. Fokus potensial pada Konsultasi (artificial intelligence/expert sistem – AI/ES)
Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagaiseorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases sistems) Penjelasan lebih lanjut akan dijumpai pada modul terakhir dari materi kuliah SIM.
End User Computing
Adalah salah satu metode pengembangan sistem berbasis komputer yang dilakukan oleh pemakai sendiri (user).
Perkembangan metode ini didukung oleh :
- Meningkatnya pengetahuan mengenai komputer;
- Banyaknya permintaan tidak sebanding dengan sumberdaya yang tersedia;
- Perangkat keras yang harganya semakin murah;
- Perangkat lunak siap pakai semakin banyak.
Peranan information specialist (ISp) berubah dari sebagai pengembang menjadi konsultan
Justifikasi dan Pengembangan CBIS
Pada keadaan awal perusahaan mengeluarkan biaya komputerisasi dihitung berdasarkan biaya tenaga administrasi yang digantikan. Selanjutnya pada keadaan kemudian biaya komputerisasi dihitung dengan laba yang mungkin akan dihasilkan dengan memanfaatkan sistem berbasis komputer. Sedangkan keadaan Sekarang biaya komputerisasi dihitung dengan ukuran kuantitatif maupun kualitatif.
Justifikasi komputer menjadi semakin sukar dengan bangkitnya sistem-sistem yang berorientasi informasi. SIM atau DSS dapat menghasilkan laporan yang berharga, tetapi seberapa berhagakan laporan tersebut ?
Justifikasi komputer menjadi semakin sukar dengan bangkitnya sistem-sistem yang berorientasi informasi. SIM atau DSS dapat menghasilkan laporan yang berharga, tetapi seberapa berhagakan laporan tersebut ?
Nilai sepotong informasi sukar untuk ditaksir. Salah satu pendekatannya adalah dimana perusahaan menerapkan laporan kemudian dibandingkan dengan laba pada periode selama laporan tersebut digunakan dengan laba periode sebelumnya. Hal tersebut hamper tidak mungkin terlaksana dalam dunia bisnis yang dinamis. Umumnya ada banyak factor yang memberi kontribusi pada laba, dan memisahkan salah satu adalah hal yang nyaris mustahil.
Karena sukarnya mengukur nilai CBIS, perusahaan sangat hati-hati dalam membuat keputusan untuk menerapkan sistem tersebut. Manajer dan staf banyak menghabiskan waktu untuk mengevaluasi dampak sistem tersebut pada oganisasi. Menjustifikasi CBIS, dengan menggunakan gabungan ukuran-ukuran kuantitatif dan subyektif adalah langkah kunci dalam mencapai sumberdaya yang berharga tersebut.
Pengembangan CBIS
Dalam beberapa hal tiap subsistem CBIS identik dengan organisme hidup yakni lahir, tumbuh, matang, berfungsi dan mati. Proses evolusi tersebut dinamakan siklus hidup sistem (system life cycle – SLC).
Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari :
Tahap Perencanaan,
Tahap Analisis,
Tahap Rancangan,
Tahap Penerapan,
Tahap Penggunaan.
SUMBER:
Saepudin, Asep. (2007). Sistem informasi berbasis komputer.Diakses 11 Oktober, 2012, dari http://asep-saepudin.blogspot.com/2007/10/cbis-sistem-informasi-berbasis-komputer.html
Deka, Annes. (2012). Pengertian sistem informasi berbasis komputer dengan contoh sistem pakar. Diakses 11 Oktober, 2012, dari http://annesdecha.blogspot.com/2012/05/pengertian-sistem-informasi-berbasis.html
Vanta, Rivany. (2011). Evolusi sistem informasi berbasis komputer. Diakses 11 Oktober, 2012, darihttp://rivanyvanta.blogspot.com/2011/10/evolusi-sistem-informasi-berbasis.html
Sumarta, Sagiman. (2010). Pengantar system informasi berbasis komputer. Diakses 11 Oktober, 2012, dari http://sagimansumarta.files.wordpress.com/2010/01/apsi.pdf
Abidin, Muhammad Zaenal. (2011). Sistem informasi manajemen (SIM) berbasis komputer. Diakses 110 Oktober,2012, dari http://www.masbied.net/2011/08/28/sistem-informasi-manajemen-sim-berbasis-komputer/
Proboyekti, Umi. (?). Konsep sistem informasi. Diakses pada 11 Oktober, 2012, dari http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/KonsepSI.pdf
YULIDC. (2012). Pengertian computer based information system (CBIS). Diakses pada 11 Oktober, 2012, darihttp://www.perpuskita.com/cbis/624/
Kutukomputer. (2009). Sistem informasi berbasis komputer. Diakses pada 11 Oktober, 2012, dari http://kutukomputer.net23.net/
Ibnu .(2010).Sistem informasi berbasis komputer. Diakses pada 11 Oktober, 2012, dari http://djgbierz.blogspot.com/2010/10/pengertian-sistem-informasi-berbasis.html
Ekky. (2012). Pengertian sistem informasi berbasis komputer dengan contoh sistem pakar. Diakses 11 Oktober, 2012, dari http://ekky-psikologi08.blogspot.com/2012/04/pengertian-sistem-informasi-berbasis.html
WWW.4jipunomo's.blogspot.com
Transformasi sistem informasi manual ke sistem informasi terkomputerisasi
Sebuah proses komputerisasi, terkadang tidak sepenuhnya bisa diterima oleh banyak
pihak. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hal itu. Seperti misalnya ketakutan
akan pekerjaan yang hilang karena digantikan oleh komputer, ketakutan akan
terjadinya kesulitan dalam pengoperasian sistem berbasis komputer dan sebagainya. Agar
proses pergeseran dari sistem informasi tradisional ke basis komputer dapat berjalan
sebagaimana mestinya, perlu dipahami konsep-konsep perubahan yang terjadi dalam
pergeseran tersebut.
MEMAHAMI KOMPUTERISASI
Istilah komputerisasi berarti bahwa kegiatan pengelolaan data yang dilakukan, sebagian
besar prosesnya menggunakan komputer sebagai alat bantu. Proses komputerisasi ini
melibatkan “komputer” sebagai perangkat utama sarana pemrosesan dan “manusia”
sebagai pengoperasi serta pengendali perangkat tersebut.
Titik Fokus dalam Komputerisasi Sistem Informasi
Komputerisasi sebuah sistem informasi memiliki lima titik fokus dalam kerangka
peningkatan kinerja sistem itu sendiri.Kelima titik fokus adalah sebagai berikut
1.Fokus Awal pada Data
Data merupakan bahan mentah yang akn diolah menjadi suatu informasi.
Keberhasilan proses pengumpulan data, termasuk keberhasilan dalam
memperoleh data yang benar, menjadi titik tolak keberhasilan pembuatan sebuah
informasi.
2. Fokus pada Informasi
Konsep Sistem Informasi, menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan
untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen disetiap area fungsional
dan level aktivitasnya.
3. Fokus pada Komunikasi
Penggunaan komputer juga menimbulkan suatu pengaruh yang baru yaitu
terjadinya otomatisasi kantor atau office automation (OA). OA memudahkan
komunikasi dan meningkatkan produktifitas di antara para manajer dan pekerja
kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik.
4. Fokus pada Konsultasi
Perkembangan terakhir pada dunia komputer dekade ini adalah sedang
berlangsungnya gerakan untuk menerapkan kecerdasan buatan atau artificial
intelligence (AI), bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa
komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang
sama seperti manusia. Bagian khusus dari AI, yaitu sistem pakar atau expert
system (ES), mendapat paling banyak perhatian. Komputer diberlakukan sebagai
sistem pakar sehinga mampu menyediakan informasi dan membantu dalam
pemecahan masalah di berbagai hal sebagaimana layaknya seorang konsultan
bagi mereka yang memerlukannya.
5. Fokus Pendukung Keputusan
Penggunaan komputer juga mengarah pada terbentuknya sistem pendukung
keputusan atau decision support system (DSS). Konsep DSS pada awalnya
diformulasikan oleh Michael S. Scott Morton, Anthony Gorry dan Peter G. W. Keen,
ilmuwan informasi pada Massachusetts Institute of Technology (MIT). DSS adalah
sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang
harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer yang
dapat berada di bagian mana pun dalam organisasi – pada tingkat mana pun dan
dalam area fungsional apa pun.
MEMAHAMI TIPE PERUBAHAN
Untuk memperlancar proses transformasi sistem, maka akan disampaikan terlebih
dahulu kategori perubahan yang terjadi antara sistem lama dan sistem baru tersebut.
Perubahan suatu sistem dapat dikategorikan ke dalam tiga hal sebagai berikut :
Perubahan Korektif
Perubahan korektif merupakan perubahan yang dilakukan karena sistem lama tidak
dapat memproses data masukan dan menghasilkan output dengan tepat. Seperti yang
terjadi di dalam program komputer, misalnya. Perubahan korektif dalam sebuah program
terjadi karena karena program lama tidak dapat memproses data dengan benar. Hal ini
dapat disebabkan karena pembuatan program sebelumnya ternyata memasukkan
kesalahan logika yang tidak terduga ke dalam program. Juga dikarenakan terdapatnya
kelemahan-kelemahan kontrol ke dalam suatu program sehingga memberi peluang
adanya akses ke data yang tidak sah.
Perubahan Adaptif.
Perubahan adaptif merupakan perubahan yang terjadi untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan sistem yang memang berubah. Sebagai contoh, perubahan adaptif bisa
disebabkan karena ditetapkannya aturan akuntansi yang baru, aturan perpajakan baru,
perubahan bentuk laporan untuk instansi tertentu yang berwewenang, dan lain-lain.
Perubahan Perfektif.
Perubahan perfektif dilakukan untuk meningkatkan efisiensi sistem sehingga dapat
meningkatkan manfaatnya bagai pemakai sistem tersebut. Sebagai contoh perubahan ini adalah adanya desain ulang struktur file agar dapat lebih meningkat efisiensinya dan
perubahan-perubahan program yang memungkinkan program dapat diproses dalam
waktu yang relatif lebih singkat.
Dengan mengenal dan memahami tipe perubahan yang terjadi dalam suatu sistem, maka
akan dipahami pula sampai sejauh mana langkah yang harus dilakukan dalam tahap
transformasi ini. Seperti misalnya, perubahan korektif dan adaptif sama-sama memiliki
ciri yang “mutlak” yaitu harus dilaksanakan sesuai dengan batasan-batasan yang
ditentukan untuk perubahan tersebut. Sedangkan perubahan perfektif lebih bersifat
optional dan dapat diterapkan meski tidak harus.
TAHAPAN PROSES TRANSFORMASI.
Berikut adalah sembilan tahapan yang terjadi dalam proses transformasi ke dalam sistem
informasi yang berbasis komputer :
1. Tahap Investigasi Sistem dan Definisi Masalah.
2. Tahap Studi Kelayakan.
3. Tahap Desain Sistem.
4. Tahap Implementasi
5. Tahap Instalasi
6. Tahap Konversi Data
7. Tahap Pengujian
8. Tahap Runing Sistem
9. Tahap Evaluasi
Tahap Investigasi Sistem dan Definisi Masalah
Investigasi sistem, dimaksudkan untuk menganalisa sistem yang sudah berjalan, tentang
kelebihan dan kekurangannya serta hal-hal apa yang perlu dilakukan perubahan pada
sistem baru nantinya. Kegiatan ini mencakup investigasi terhadap setiap anggota
kelompok yang terdapat dalam perusahaan. Hal ini mengingat bahwa di dalam
perusahaan terdiri dari berbagai kelompok yang tentunya mempunyai pendapat yang
berbeda-beda terhadap penerapan sistem. Selama fase ini, harus dicapai suatu
kesepakatan mengenai sifat permasalahan yang ada dan juga mengenai hal-hal yang
harus dipenuhi oleh sistem baru nantinya.
Studi Kelayakan.
Setelah melakukan investigasi sistem serta menentukan point-point perubahan yang
akan dilakukan, langkah selanjutnya adalah menilai kelayakan sistem yang akan dibuat.
Studi Kelayakan (feasibility study) adalah suatu studi yang akan digunakan untuk
menentukan kemungkinan apakah pengembangan suatu proyek layak atau tidak untuk
diteruskan. Dari hasil penelitian pendahuluan tentang sistem, juga bisa dinilai kelayakan
sebuah proyek sistem.
Tahap Desain Sistem
Setelah program yang akan dibuat dinilai layak untuk diaplikasikan, langkah selanjutnya
adalah menyusun desain sistem. Tujuan utama dari kegiatan design sebuah sistem
adalah untuk memberikan gambaran tentang model sistem baru yang akan diterapkan
baik dari sisi input, proses maupun output sistem tersebut. Desain sistem digolongkah
menjadi dua kelompok utama yaitu desain makro dan desain spesifik.
Desain makro dari suatu sistem, mempertimbangkan alternatif-alternatif terluas dari
suatu perancangan sistem. Sebagai contoh, pada tahap awal suatu desain makro
mungkin bisa mempertimbangkan apakah sistem yang bersangkutan merupakan sistem yang bersangkutan merupakan sistem yang desentralisasi ataukah merupakan sistem yang didistribusikan.Sedangkan pada desain spesifik, di dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan yang lebih khusus yang lebih mengarah ke desain bntuk dan format sistem. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain seperti desain teknologi, input, desain proses, desain output dan desain database.
Tahap Implementasi
Setelah mendapatkan panduan pembuatan sistem dari tahap desain sistem yang cukup
panjang dan membutuhkan pemikiran yang melelahkan, tahap selanjutnya adalah
melakukan kegitaan implementasi sistem.
Implementasi sistem yang dimaksud merupakan proses pembuatan program berdasarkan
desain sistem yang telah ditentukan. Proses ini melibatkan para programmer bekerja
sama debgan analis desain agar pembuatn program dapat sesuai dan tidak menyimpang
dari desain yang telah ditentukan. Kegiatan implementasi juga akan banyak
mengandalkan kemampuan teknis dari para implementatornya karena kegiatan ini
merupakan kegiatan yang sangat terstruktur.
Tahap Instalasi Sistem
Tahap instalasi merupakan tahap pemasangan sistem secara utuh untuk dapat
dioperasikan baik dari sisi hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak)
maupun brainware (perangkat akal) sistem tersebut. Tahap ini juga mencakup penyiapan
lokasi pemasangan sampai pada kegiatan dokumentasi sistem.
Tahap Konversi Data.
Tahap konversi data ini dilakukan khususnya jika sebelum pemakaian program baru,
telah digunakan program lama yang didalamnya telah menggunakan file-file data untuk
diproses. Jika file-file yang ada dari data lama tersebut akan digantikan oleh file-file baru
yang tengah didesain, maka data dari file tersebut harus dikonversikan terlebih dahulu
agar sesuai dengan format dan struktur file yang baru yang untuk selanjutnya isi file lama
akan dimasukkan ke dalam file baru.
Pekerjaan konversi bisa jadi merupakan pekerjaan besar dan bisa memerlukan banyak
waktu. Apalagi jika dilaksanakan secara manual. Konversi yang dilaksanakan secara
manual biasanya dilakukan dengan membuat print out dari isi file data dan
menggunakannya sebagai dasar untuk memasukkan kembali data dalam bentuk yang
telah diubah sesuai dengan standar file baru.
Pada tahap ini, untuk efektifitas waktu sebaiknya dibuat sebuah program khusus untuk
pelaksanaan konversi untuk mengkonversi data dari file lama ke format file yang baru
secara elektronik serta mentransfer data dari file lama ke file baru secara otomatis pula.
Tahap Pengujian Sistem.
Tahap ini digunakan untuk mengetahui apakah program yang dibuat sudah
mendapatkan hasil output yang benar dan sesuai dengan keinginan penggunanya.
Testing sistem pada bagian ini meliputi testing sistem secara utuh, tidak hanya pada
perangkatnya saja yang meliputi hardware dan software, tetapi juga menyertakan
manusia sebagai brainware sistem.
Tahap Running Sistem
Setelah melalui tahap pengujian sistem, dan jika semua fungsi dari sistem yang baru
telah dinyatakan bebas dari kesalahan-kesalahan dalam pengolahan data secara normal,
maka perlu dilakukan proses persetujuan akan sistem yang akan digunakan. Persetujuan
sistem tersebut mempunyai arti bahwa semua pihak yang berkompeten dalam sistem
menyatakan bisa menerima pemakaian sistem baru tersebut dengan cara
menandatangani secara formal suatu dokumen persetujuan final yang menyatakan bahwa sistem yang akan digunakan telah lengkap dan bisa diterima. Penandatanganan
dokumen tersebut melibatkan pihak manajemen dan wakil-wakil pemakai yang berkompeten terhadap sistem.
Tahap Evaluasi Sistem
Tahap terakhir yang perlu dilakukan adalah evaluasi terhadap sistem yang sudah
berjalan. Tahap evaluasi ini dapat dilakukan pada saat sistem sedang berjalan atau
setelah satu periode operasional program selesai dilakukan dan telah menghasilkan
output-output yang diperlukan.
Hasil dari evaluasi ini adalah rekomendasi tentang kekurangan-kekurangan sistem yang
telah berjalan, sehingga akan diperoleh kesimpulan tentang perlu atau tidaknya
pengkoreksian program, penambahan terhadap prosedur-prosedurnya ataupun sudah
cukup dengan mempertahankan sistem yang ada.
pihak. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hal itu. Seperti misalnya ketakutan
akan pekerjaan yang hilang karena digantikan oleh komputer, ketakutan akan
terjadinya kesulitan dalam pengoperasian sistem berbasis komputer dan sebagainya. Agar
proses pergeseran dari sistem informasi tradisional ke basis komputer dapat berjalan
sebagaimana mestinya, perlu dipahami konsep-konsep perubahan yang terjadi dalam
pergeseran tersebut.
MEMAHAMI KOMPUTERISASI
Istilah komputerisasi berarti bahwa kegiatan pengelolaan data yang dilakukan, sebagian
besar prosesnya menggunakan komputer sebagai alat bantu. Proses komputerisasi ini
melibatkan “komputer” sebagai perangkat utama sarana pemrosesan dan “manusia”
sebagai pengoperasi serta pengendali perangkat tersebut.
Titik Fokus dalam Komputerisasi Sistem Informasi
Komputerisasi sebuah sistem informasi memiliki lima titik fokus dalam kerangka
peningkatan kinerja sistem itu sendiri.Kelima titik fokus adalah sebagai berikut
1.Fokus Awal pada Data
Data merupakan bahan mentah yang akn diolah menjadi suatu informasi.
Keberhasilan proses pengumpulan data, termasuk keberhasilan dalam
memperoleh data yang benar, menjadi titik tolak keberhasilan pembuatan sebuah
informasi.
2. Fokus pada Informasi
Konsep Sistem Informasi, menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan
untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen disetiap area fungsional
dan level aktivitasnya.
3. Fokus pada Komunikasi
Penggunaan komputer juga menimbulkan suatu pengaruh yang baru yaitu
terjadinya otomatisasi kantor atau office automation (OA). OA memudahkan
komunikasi dan meningkatkan produktifitas di antara para manajer dan pekerja
kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik.
4. Fokus pada Konsultasi
Perkembangan terakhir pada dunia komputer dekade ini adalah sedang
berlangsungnya gerakan untuk menerapkan kecerdasan buatan atau artificial
intelligence (AI), bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa
komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang
sama seperti manusia. Bagian khusus dari AI, yaitu sistem pakar atau expert
system (ES), mendapat paling banyak perhatian. Komputer diberlakukan sebagai
sistem pakar sehinga mampu menyediakan informasi dan membantu dalam
pemecahan masalah di berbagai hal sebagaimana layaknya seorang konsultan
bagi mereka yang memerlukannya.
5. Fokus Pendukung Keputusan
Penggunaan komputer juga mengarah pada terbentuknya sistem pendukung
keputusan atau decision support system (DSS). Konsep DSS pada awalnya
diformulasikan oleh Michael S. Scott Morton, Anthony Gorry dan Peter G. W. Keen,
ilmuwan informasi pada Massachusetts Institute of Technology (MIT). DSS adalah
sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang
harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer yang
dapat berada di bagian mana pun dalam organisasi – pada tingkat mana pun dan
dalam area fungsional apa pun.
MEMAHAMI TIPE PERUBAHAN
Untuk memperlancar proses transformasi sistem, maka akan disampaikan terlebih
dahulu kategori perubahan yang terjadi antara sistem lama dan sistem baru tersebut.
Perubahan suatu sistem dapat dikategorikan ke dalam tiga hal sebagai berikut :
Perubahan Korektif
Perubahan korektif merupakan perubahan yang dilakukan karena sistem lama tidak
dapat memproses data masukan dan menghasilkan output dengan tepat. Seperti yang
terjadi di dalam program komputer, misalnya. Perubahan korektif dalam sebuah program
terjadi karena karena program lama tidak dapat memproses data dengan benar. Hal ini
dapat disebabkan karena pembuatan program sebelumnya ternyata memasukkan
kesalahan logika yang tidak terduga ke dalam program. Juga dikarenakan terdapatnya
kelemahan-kelemahan kontrol ke dalam suatu program sehingga memberi peluang
adanya akses ke data yang tidak sah.
Perubahan Adaptif.
Perubahan adaptif merupakan perubahan yang terjadi untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan sistem yang memang berubah. Sebagai contoh, perubahan adaptif bisa
disebabkan karena ditetapkannya aturan akuntansi yang baru, aturan perpajakan baru,
perubahan bentuk laporan untuk instansi tertentu yang berwewenang, dan lain-lain.
Perubahan Perfektif.
Perubahan perfektif dilakukan untuk meningkatkan efisiensi sistem sehingga dapat
meningkatkan manfaatnya bagai pemakai sistem tersebut. Sebagai contoh perubahan ini adalah adanya desain ulang struktur file agar dapat lebih meningkat efisiensinya dan
perubahan-perubahan program yang memungkinkan program dapat diproses dalam
waktu yang relatif lebih singkat.
Dengan mengenal dan memahami tipe perubahan yang terjadi dalam suatu sistem, maka
akan dipahami pula sampai sejauh mana langkah yang harus dilakukan dalam tahap
transformasi ini. Seperti misalnya, perubahan korektif dan adaptif sama-sama memiliki
ciri yang “mutlak” yaitu harus dilaksanakan sesuai dengan batasan-batasan yang
ditentukan untuk perubahan tersebut. Sedangkan perubahan perfektif lebih bersifat
optional dan dapat diterapkan meski tidak harus.
TAHAPAN PROSES TRANSFORMASI.
Berikut adalah sembilan tahapan yang terjadi dalam proses transformasi ke dalam sistem
informasi yang berbasis komputer :
1. Tahap Investigasi Sistem dan Definisi Masalah.
2. Tahap Studi Kelayakan.
3. Tahap Desain Sistem.
4. Tahap Implementasi
5. Tahap Instalasi
6. Tahap Konversi Data
7. Tahap Pengujian
8. Tahap Runing Sistem
9. Tahap Evaluasi
Tahap Investigasi Sistem dan Definisi Masalah
Investigasi sistem, dimaksudkan untuk menganalisa sistem yang sudah berjalan, tentang
kelebihan dan kekurangannya serta hal-hal apa yang perlu dilakukan perubahan pada
sistem baru nantinya. Kegiatan ini mencakup investigasi terhadap setiap anggota
kelompok yang terdapat dalam perusahaan. Hal ini mengingat bahwa di dalam
perusahaan terdiri dari berbagai kelompok yang tentunya mempunyai pendapat yang
berbeda-beda terhadap penerapan sistem. Selama fase ini, harus dicapai suatu
kesepakatan mengenai sifat permasalahan yang ada dan juga mengenai hal-hal yang
harus dipenuhi oleh sistem baru nantinya.
Studi Kelayakan.
Setelah melakukan investigasi sistem serta menentukan point-point perubahan yang
akan dilakukan, langkah selanjutnya adalah menilai kelayakan sistem yang akan dibuat.
Studi Kelayakan (feasibility study) adalah suatu studi yang akan digunakan untuk
menentukan kemungkinan apakah pengembangan suatu proyek layak atau tidak untuk
diteruskan. Dari hasil penelitian pendahuluan tentang sistem, juga bisa dinilai kelayakan
sebuah proyek sistem.
Tahap Desain Sistem
Setelah program yang akan dibuat dinilai layak untuk diaplikasikan, langkah selanjutnya
adalah menyusun desain sistem. Tujuan utama dari kegiatan design sebuah sistem
adalah untuk memberikan gambaran tentang model sistem baru yang akan diterapkan
baik dari sisi input, proses maupun output sistem tersebut. Desain sistem digolongkah
menjadi dua kelompok utama yaitu desain makro dan desain spesifik.
Desain makro dari suatu sistem, mempertimbangkan alternatif-alternatif terluas dari
suatu perancangan sistem. Sebagai contoh, pada tahap awal suatu desain makro
mungkin bisa mempertimbangkan apakah sistem yang bersangkutan merupakan sistem yang bersangkutan merupakan sistem yang desentralisasi ataukah merupakan sistem yang didistribusikan.Sedangkan pada desain spesifik, di dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan yang lebih khusus yang lebih mengarah ke desain bntuk dan format sistem. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain seperti desain teknologi, input, desain proses, desain output dan desain database.
Tahap Implementasi
Setelah mendapatkan panduan pembuatan sistem dari tahap desain sistem yang cukup
panjang dan membutuhkan pemikiran yang melelahkan, tahap selanjutnya adalah
melakukan kegitaan implementasi sistem.
Implementasi sistem yang dimaksud merupakan proses pembuatan program berdasarkan
desain sistem yang telah ditentukan. Proses ini melibatkan para programmer bekerja
sama debgan analis desain agar pembuatn program dapat sesuai dan tidak menyimpang
dari desain yang telah ditentukan. Kegiatan implementasi juga akan banyak
mengandalkan kemampuan teknis dari para implementatornya karena kegiatan ini
merupakan kegiatan yang sangat terstruktur.
Tahap Instalasi Sistem
Tahap instalasi merupakan tahap pemasangan sistem secara utuh untuk dapat
dioperasikan baik dari sisi hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak)
maupun brainware (perangkat akal) sistem tersebut. Tahap ini juga mencakup penyiapan
lokasi pemasangan sampai pada kegiatan dokumentasi sistem.
Tahap Konversi Data.
Tahap konversi data ini dilakukan khususnya jika sebelum pemakaian program baru,
telah digunakan program lama yang didalamnya telah menggunakan file-file data untuk
diproses. Jika file-file yang ada dari data lama tersebut akan digantikan oleh file-file baru
yang tengah didesain, maka data dari file tersebut harus dikonversikan terlebih dahulu
agar sesuai dengan format dan struktur file yang baru yang untuk selanjutnya isi file lama
akan dimasukkan ke dalam file baru.
Pekerjaan konversi bisa jadi merupakan pekerjaan besar dan bisa memerlukan banyak
waktu. Apalagi jika dilaksanakan secara manual. Konversi yang dilaksanakan secara
manual biasanya dilakukan dengan membuat print out dari isi file data dan
menggunakannya sebagai dasar untuk memasukkan kembali data dalam bentuk yang
telah diubah sesuai dengan standar file baru.
Pada tahap ini, untuk efektifitas waktu sebaiknya dibuat sebuah program khusus untuk
pelaksanaan konversi untuk mengkonversi data dari file lama ke format file yang baru
secara elektronik serta mentransfer data dari file lama ke file baru secara otomatis pula.
Tahap Pengujian Sistem.
Tahap ini digunakan untuk mengetahui apakah program yang dibuat sudah
mendapatkan hasil output yang benar dan sesuai dengan keinginan penggunanya.
Testing sistem pada bagian ini meliputi testing sistem secara utuh, tidak hanya pada
perangkatnya saja yang meliputi hardware dan software, tetapi juga menyertakan
manusia sebagai brainware sistem.
Tahap Running Sistem
Setelah melalui tahap pengujian sistem, dan jika semua fungsi dari sistem yang baru
telah dinyatakan bebas dari kesalahan-kesalahan dalam pengolahan data secara normal,
maka perlu dilakukan proses persetujuan akan sistem yang akan digunakan. Persetujuan
sistem tersebut mempunyai arti bahwa semua pihak yang berkompeten dalam sistem
menyatakan bisa menerima pemakaian sistem baru tersebut dengan cara
menandatangani secara formal suatu dokumen persetujuan final yang menyatakan bahwa sistem yang akan digunakan telah lengkap dan bisa diterima. Penandatanganan
dokumen tersebut melibatkan pihak manajemen dan wakil-wakil pemakai yang berkompeten terhadap sistem.
Tahap Evaluasi Sistem
Tahap terakhir yang perlu dilakukan adalah evaluasi terhadap sistem yang sudah
berjalan. Tahap evaluasi ini dapat dilakukan pada saat sistem sedang berjalan atau
setelah satu periode operasional program selesai dilakukan dan telah menghasilkan
output-output yang diperlukan.
Hasil dari evaluasi ini adalah rekomendasi tentang kekurangan-kekurangan sistem yang
telah berjalan, sehingga akan diperoleh kesimpulan tentang perlu atau tidaknya
pengkoreksian program, penambahan terhadap prosedur-prosedurnya ataupun sudah
cukup dengan mempertahankan sistem yang ada.
sumber:(Sistem Informasi Berbasis Komputer - Teguh Wahyono)
Langganan:
Postingan (Atom)